Stok Kebutuhan Pokok Di Kota Malang Aman Jelang NATARU 2022

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama jajaran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan pemantauan stok dan kesiapan pemenuhan kebutuhan pokok di sejumlah wilayah di Kota Malang, Senin (13/12/2021).

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menjelaskan, kegiatan ini sebagai bentuk antisipasi jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Empat lokasi yang menjadi sasaran pemantauan tim, meliputi Pasar Klojen, distributor di Jalan Kiai Tamin, gudang Bulog di Gadang, dan Fuel Terminal Malang. Saat mengunjungi pasar, Sutiaji mendapati laporan kenaikan harga beberapa komoditas. Namun menurutnya kenaikan masih terkendali dan mayoritas bahan pokok stabil.

“Ada sedikit kenaikan variatif untuk cabe rawit, cabe besar, kentang, dan minyak. Gula, daging, dan telur stabil. Secara umum masih terkendali. Harga minyak goreng yang sempat naik, juga mulai turun walau belum normal,” ujar orang nomor satu di Pemkot Malang tersebut.

Wali Kota Sutiaji juga telah menerima paparan status ketersediaan suplai bahan bakar di Kota Malang terbilang aman. Realisasi penyaluran solar PSO dari kuota 23.021 kilo liter sampai November mencapai 19.488 atau 84 persen. SementaraLPG PSO dari kuota 35.970 metrik ton terealisasi 32.147 metrik ton atau 89 persen.

Dengan segala kesiapan tersebut, Sutiaji berharap masyarakat tenang selama Natal dan Tahun Baru. Pihaknya akan terus memonitor dan masyarakat pun bisa melaporkan ke wilayah setempat bila ada kendala bahan pokok agar dapat diantisipasi segera.

“Keterjangkauan distribusi kita akan pantau terus. Kami terus berkoordinasi dengan Polresta Malang Kota dan Kodim 0833 Kota Malang. Mohon jangan ada penimbunan,” imbau Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre Malang Supriyono mengatakan, stok di gudang Bulog juga cukup hingga enam bulan ke depan, cadangan stok beras masih sekitar 4.000 ton dan dalam kondisi baik. “Stok beras dan bahan pokok lainnya di Bulog masih aman hingga enam bulan ke depan,” ujarnya.

Fuel Manager Pertamina Malang Sidho Pramono membeberkan sejumlah strategi antisipatif. Di antaranya menambah cadangan 5 persen dari kuota, rencana suplai alternatif dan emergency bekerja sama dengan wilayah sekitar, seperti Surabaya, Blitar, dan Tulungagung.

“Empat SPBU juga disiapkan delivery service, yaitu SPBU Ciliwung, Langsep, Tlogomas dan Gadang. Kami juga siap operasi pasar jika dibutuhkan,” tambah Sidho.

 

Sumber : malangkota.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *