Pemkot Malang Melakukan Transaksi Terbanyak Di Jatim Bejo

Pemkot Malang pada tahun ini menjadi salah satu pemerintah daerah yang melakukan belanja barang dan jasa terbanyak secara daring melalui jatim bejo. Total kurang lebih ada 1500 transaksi dengan 50 lebih UMKM yang terlibat dalam transaksi melalui jatim bejo di Pemkot Malang.

Guna mendorong agar seluruh elemen pemda di provinsi Jatim mau menggalakkan program belanja pengadaan barang dan jasa melalui online Jatim Bejo, hari ini, Senin (22/11/2021), Pemprov Jatim menggelar penyerahan penghargaan Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo).

Ada sebanyak 21 pemda yang bergabung dalam Jatim Bejo kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Ia berharap tahun mendatang seluruh pemda di Jatim sudah bergabung ke Jatim Bejo dan menyukseskan program belanja online dari UKM.

“Program Jatim Belanja Online ini seiring dengan arahan Presiden yang ingin agar UMKM, UKM kita menemukan market place-nya. Maka dengan Jatim Bejo ini APBD kabupaten/kota akan bisa diakses oleh para pelaku UKM dan UMKM kita baik itu e-katalog maupun toko daringnya,” tegas Khofifah.

Namun yang disayangkan, masih ada kendala dalam Jatim Bejo, dimana baru hanya UMKM dan UKM yang telah memiliki badan hukum yang bisa bergabung. Sedangkan, yang belum punya badan hukum, BPK masih belum menerima, sehingga mereka harus menginduk ke pengepul yang skalanya lebih besar dan punya badan hukum.

“Seandainya aturan ini bisa diperlonggar mungkin pelaku UMKM kita bisa lebih utuh dalam menerima keuntungan dan jangkauan kita juga akan lebih luas. Karena tentu kita harapkan bersama upaya menyerap usaha mikro dan kecil harus kita lakukan dan peluas dengan berstandar pada regulasi yang berlaku,” tuturnya.

Selain itu, ia mengapresiasi jajaran pemda yang telah berpartisipasi menyukseskan program Jatim Bejo, begitu juga para pelaku usaha yang sudah bergabung di Jatim Bejo. Dengan menyukseskan Jatim Bejo akan mengungkit ekonomi Jatim lantaran 57 persen PDRB Jatim bergantung pada sektor usaha kecil dan menengah.

Sejumlah penghargaan yang diberikan Pemprov Jatim untuk program Jatim Bejo antara lain, untuk kategori Pemerintah Kabupaten/kota dengan Transaksi Terbanyak dalam Pemanfaatan Pengadaan Barang/Jasa kepada Pelaku UMK Jawa Timur, Melalui Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo) diberikan Peringkat 1 pada Kota Malang, Peringkat 2 pada Kota Batu, dan Peringkat 3 pada Kabupaten Sidoarjo.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat menerima penghargaan tersebut, mengatakan bahwa Pemkot Malang per 31 Agustus 2021 telah melakukan transaksi belanja di aplikasi Jatim Bejo senilai Rp2.959.536.672,00. Menurut Sutiaji, hal ini sejalan dengan komitmen Pemkot Malang untuk terus menguatkan peran UMKM melalui digital. Pihaknya mengapresiasi inovasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini. Karena menjadi semangat pelaku UMKM dalam menguatkan perekonomian masyarakat.

“Tentu ini sekaligus mendorong transparansi serta akuntabilitas dari pengadaan barang atau jasa itu sendiri. Kinerja dari jajaran Pemkot Malang melalui Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa,” ujar Sutiaji.

“Terima kasih untuk bupati dan wali kota yang terus melakukan ikhtiar-ikhtiar untuk selalu membangun akuntabilitas dan transparansi. Lebih dari itu, sebagaimana sering saya sampaikan, backbone atau tulang punggung Jawa Timur itu ada di UMKM,” jelas Gubernur Kofifah.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *