Di Kota Malang permintaan sayuran organik sedang meningkat karena banyaknya sayuran yang mengandung pestisida. Tanaman organik ini hanya memanfaatkan lahan kosong di samping rumah warga. Permintaan itu meningkat dua kali lipat dibanding dengan sebelum masa pandemi Covid-19.
“Saat ini permintaan sayur organik semakin banyak, sehingga kami terus berinovasi untuk mengembangkan sayuran organik. Tujuannya agar bisa memenuhi pesanan dan penggunaan teknologi modern dan pengembangan lahan kini terus kami tingkatkan,” ujar Hendra Kurnia, Kamis (29/7/2021).
Anak pemilik usaha sayuran organik Kurnia Kitri Ayu Farm tersebut mengatakan saat ini sedang mengembangkan alat untuk meningkatkan produksi sayuran organik di Kota Malang. Selain itu, pihaknya juga sedang mencari lahan di luar kota untuk pengembangan sayuran organik.
“Saat ini kami membangun green house di Gunung Kawi. Supaya produksi lebih maksimal, kami akan dibantu teknologi pengairan seperti di Israel,” jelas Hendra Kurnia sedang menyiram tanaman organik di kebunnya di Sukun, Kota Malang, Kamis (29/7/2021).
Dengan dukungan teknologi mumpuni, maka diharapkan pesanan sayur organik bisa dipenuhi. Jika mengandalkan plasma yang ada sekarang, maka permintaan tidak bisa terpenuhi. “Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat membuat tren permintaan sayur organik juga meningkat pesat,” tutur Hendra.
Hendra Kurnia mengatakan, berhadapan dengan permintaan besar tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan pasar. Diperlukan strategi yang bagus untuk memproduksi sayur organik dengan baik dan kontinu. “Kami kesulitan memenuhi permintaan pasar secara kontinu. Di kebun plasma sering tidak siap. Solusinya kami terus membangun green house baru,” tutup Hendra.