Tidak hanya pengadaan melalui bela pengadaan dan jatim bejo untuk mendukung geliat perekonomian melalui UMKM, Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) pun berupaya untuk mengoptimalkan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Malang. Pemerintah percaya bahwa UMKM punya andil besar dalam memulihkan perekonomian daerah dan nasional.
“Pandemi ini memberi dampak yang luar biasa. Tahun 2021 ini kami mencoba langkah yang bisa menstimulus ekonomi agar kita bisa segera bangkit. Sesuai salah satu tugas dan fungsi Disnaker-PMPTSP adalah memberikan fasilitasi pada dunia usaha, baik usaha skala kecil, menengah, besar, maupun industri. Saat ini kami fokuskan dulu pada usaha kecil dan menengah agar bisa semakin berkembang dan telah membuktikan punya ketahanan di tengah krisis global di masa pandemi ini,” papar Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST., MT di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Kamis, (18/3/2021).
Kepedulian Pemkot Malang terhadap geliat UMKM diwujudkan dengan fasilitasi dan dukungan dalam promosi dan pengurusan penyiapan legalitas perizinan bagi UMKM. Dari aspek promosi Disnaker-PMPTSP dengan membuatkan video profil, sehingga mudah menyebarluaskan informasi dengan mempublikasikan melalui WhatsApp dan media sosial Pemkot Malang, hingga videotron.
Erik mengatakan UMKM akan diberi legalitas sehingga lebih mudah melangkah ke tahap yang lebih signifikan. Ada 16 UMKM terpilih di Kota Malang dari berbagai sektor usaha seperti kuliner dan kerajinan tangan yang mendapat kesempatan untuk dibuatkan video profil dan dibantu dari aspek proses perizinan.
Sementara itu, Wakil Waki Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari komitmen pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat. Meningkatkan layanan kepada masyarakat dengan memfasilitasi kebutuhan masyarakat dan membangkitkan partisipasi masyarakat dengan gol akhir kemandirian.
Bung Edi sapaan Wakil Wali Kota Malang tersebut menyampaikan selamat dan sukses kepada 16 UMKM terpilih dan mendapatkan kepercayaan. Ia meminta kepada pelaku UMKM agar terus jaga kualitas produk, terus berinovasi, memberikan layanan terbaik semaksimal mungkin, terus jaga kepercayaan publik.
“Karena jika tidak mampu menjaga hal tersebut banyak contoh (usaha) langsung drop dan akhirnya tidak bisa bangkit. Indonesia mampu bertahan di tengah krisis akibat pandemi karena adanya UMKM, ada ekonomi yang digerakkan masyarakat,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji. Menurutnya, langkah yang dilakukan oleh Disnaker PMPTSP ini merupakan sebuah usaha agar produk lokal UMKM di Kota Malang lebih dikenal secara global. “Saat ini kita sudah berada dalam era informasi. Sehingga pasar kita bukan offline tapi juga online. Dan juga memberikan jaminan informasi kemudahan perizinan,” paparnya.
Untuk menjaga ketahanan pasar global, wali kota juga memotivasi pelaku usaha kecil menengah untuk memanfaatkan teknologi, memahami kebutuhan konsumen. Selain itu juga harus mempunyai kemampuan untuk manajemen dalam usaha.
Terkait Bargaining on Air (BoA) 2021 yang digagas oleh Disnaker PMPTSP, merupakan transformasi dari kegiatan Bergaining on Mall (BoM) yang biasanya dilakukan secara tatap muka di pusat perbelanjaan di Kota Malang. Namun karena adanya pandemi Covid-19, maka dilakukan secara daring.
Sumber : malangkota.go.id